One Love! One Heart!
Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)
Sepenggal syair lagu yang dinyanyikan oleh sang “nabi” Rasta... Bob Marley.
Seketika itu juga muncul di benak kita seorang penyanyi berambut gimbal yang turut menganggungkan musik reggae. Dan nyatanya rambut gimbal ini sudah melintas zaman dan masih disuka di abad 21 ini.
Bila mendengar dan melihat rambut gimbal, terbesit dalam pikiran kita, “ kotor, menjijikkan, dan ribet!!!Namun ternyata, rambut gimbal ini membawa trend sendiri di jagad gaulnya anak muda sekarang ini. Terkesan unik, fashionable, dan berkarakter menjadi alasan kaum muda untuk memilih rambut yang satu ini.
Rambut gimbal atau yang lazim disebut dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae. Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, salah seorang Firaun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga dengan Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng Wonosobo hingga kini juga masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.
Mengapa disebut dreadlock? Istilah ini berawal dari kaum Dread yang mengikuti ajaran religi rastafari. Dread berarti rasa gentar atau hormat pada Tuhan. Nah, tatanan rambut gimbal menjadi ciri khas dari kaum ini yang akhirnya memunculkan istilah dreadlock—tatanan rambut para Dread yang bersilang belit (locks). Dan dreadlock juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari. Waktu itu, rambut gimbal memang identik dengan gerakan-gerakan spiritualitas di Kebudayaan Barat maupun Timur. Selain itu juga, ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia hingga sekarang ini.
“Fashionable, artistik, unik, nggaya, dan lebih punya karakter itulah alasan saya berambut gimbal, “kata Yudi (28) yang sudah 1 tahun mencoba trend ini. Senada dengan itu, J Cunho, wisatawan Eropa yang juga berambut gimbal menjelaskan bahwa alasannya berambut gimbal adalah supaya terlihat keren, beda dengan yang lainnya, serta lebih bisa meng-improve diri. Yanto yang kebetulan juga pemusik reggae mengatakan bahwa rambut gimbal sangat mendukung performancenya saat manggung. Berbagai alasan dilontarkan oleh anak muda dalam memilih rambut gimbal sebagai bagian dari hidupnya. Walaupun terkesan lebih sulit perawatannya, tetapi tidaklah menjadi masalah bagi pecintanya.
Rambut gimbal ada bermacam jenisnya, seperti rambut gimbal asli, rambut asli yang dibuat gimbal, dan rambut gimbal sambungan yang disambung dengan bahan sintesis. Rambut gimbal yang asli ini biasanya dapat dilihat di Dieng Jawa Tengah yang memang bukan dijadikan trend, tetapi lebih pada kepercayaan mistis atau titisan roh kyai mumpun yakni Kyai Kolodite. Sementara itu, menurut Ipo seorang seniman rambut yang sekaligus pembuat rambut gimbal ini mengatakan bahwa rambut gimbal sintentis lebih streril dibandingkan kedua jenis rambut gimbal lainnya. Mengapa bisa demikian???Karena dua jenis rambut gimbal tersebut lebih rawan terserang oleh kutu atau penyakit rambut. Tetapi itu semua juga tergantung perawatan dari si pemakainya.
Ipo menjelaskan ada 2 bahan yang digunakan untuk membuat rambut gimbal yaitu bahan natural seperti air laut, lem, dan jus buah. Bahan yang kedua adalah bahan kimia seperti lem, lilin/malam, alumunium foil, dan sebagainya. Selain bahan, ada juga peralatan dalam membuat rambut gimbal yaitu gunting (gunting cucut, gunting besar dan kecil, dan gunting potong), sisir khusus bergerigi kecil, jepit cocor bebek, cutter, jarum sulam, meteran, dan rambut sintetis.
Pembuatan rambut gimbal ini tergantung panjang rambut yang digimbal. Untuk ukuran rambut gimbal standar (sebahu) biasanya memakan waktu kurang lebih 4 jam. Sementara itu, untuk rambut gimbal yang lebih panjang lagi bisa memakan waktu lebih dari 4 jam. Untuk harganya pun juga berbeda. Harga gimbal untuk rambut standar berkisar antara Rp 200.000-Rp 300.000, sedangkan untuk rambut gimbal yang lebih panjang berkisar antara Rp 300.000-Rp 500.000.
Senin, 15 Desember 2008
RambuT gImbaL(DreAdloCks)#2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar